Membanding bandingkan rasanya sudah menjadi hal wajar bagi banyak orang, entah diri sendiri maupun orang lain sangat senang membandingkan antara satu dengan yang lain. Dari jaman baheula kita sering dibanding-bandingkan, dengan saudara kandung, sepupu, teman, anak tetangga, orang tidak dikenal, mamang nasi goreng, mantannya pacar (heh malesi banget harus dibandingkan sama mantannya si doi hadeeeh gamao keleus). Kemudian kegiatan itupun dianggap lumrah karena terjadi dalam kehidupan sehari-hari, padahal itu akan terbawa dan berpengaruh terhadap pola pikir kita. Akhirnya kita selalu melihat orang lain, kita merasa tidak cukup, kita merasa kurang dalam beberapa aspek yang orang lain lebih dalam hal itu dan khawatir. Dan tentunya ini akan membuat kita secara tidak langsung menjadi murung. Kemudian berandai-andai, mengatakan "coba saja, seadandainya, jika" mengeklaim bahwa hidup kita nestapa dan hidup orang lain sangat menyenangkan. Seringkali bukan hanya orang lain yang m