seperti biasanya aku menyalakan laptop dan mendengarkan lagu Taylor Swift Safe and Sounds entah kenapa beberapa hari ini lagu ini selalu menjadi playlist favoritku. selagi menyelesaikan beberapa pembahasan dalam makalah yang harus selesai malam ini juga aku beberapa kali melihat hp adakah salah satu pesan darimu walaupun memang sudah kekutahui tidak mungkin ada hanya beberapa pesan bbm yang isinya broadcast ga penting serta tumpukan notiv line grup. setelah pertengkaran kita beberapa hari lalu kamu tidak mencoba sama sekali untuk menghubungiku bahkan tidak ada permintaan maaf karena telah membuatku menunggu 3 jam saat kita berencana untuk pergi ke sebuah pameran buku. walaupun ku tau sebenarnya kau enggan melihat beberapa tumpukan buku yang katamu itu sangat membosankan tapi karena aku memaksa dan akhirnya kamu menyetujuinya, wajar tentu aku memaksamu sesekali untuk menemaniku karena setiap kali kau memintaku untuk menemanimu membeli beberapa koleksi mainanmu aku selalu mengiyakan tanpa penolakan sedikitpun.
setelah tugasku selesai aku kembali meraih handphoneku sambil berbaring dan ternyata dari sekian banyak sampah pemberitahuan tak satupun darimu, aku mulai kesal bisa-bisanya satu minggu ini setelah kita bertengkar hebat kamu tidak memberi kabar, dan akhirnya lagi-lagi aku yang mengalah untuk menghubungimu duluan.
"besok ketemu ya di tempat biasa, ada yang pengen aku omongin"
"iya"
"hehe tumben blm tidur"
*di read doang*. sialan -_- di pikir wacana apa di read dong gitu
aku sudah menunggu 1 jam dan tak kulihat tanda-tanda kedatangamu, beberapa kali telpon pun tak kau respon seakan-akan saraf simpatetik ku bekerja sangat keras hingga membuat darah benar-benar di ujung kepala. ketika aku berdiri dan memilih untuk pergi tiba-tiba kamu datang dihadapanku lagi-lagi tanpa kata "maaf". kubiarkan kita saling diam selama beberapa menit dan tak ada salah satu dari kita yang berbicara
"kamu kok aneh akhir-akhir ini" tanyaku singkat
"aku ? kamu itu yang sekarang kerjaannya marah melulu, bikin bosen !"
"kamu bosen ? terus ? mau putus ?" jawabku kesal dengan tatapan sadis layaknya begal yang dapet mangsa
"tauk ah, capek"
aku berdiri meninggalkannya dan berjalan pulang, kurang lebih seratus meter aku berhenti dan menengok kebelakang tak kulihat tanda-tanda darinya untuk mengikuti padahal biasanya kalau kita marahan dan aku jalan pergi dia selalu mengejarku tapi berbeda kali. aku pun melanjutkan langkah kakiku seketika hujan turun dan kubiarkan badanku dibasahi bulir-bulir air yang jatuh dari langit.
lagi dan lagi aku melihat kebelakang dan nihil, hape bergetar cepat cepat aku melihatnya, satu pesan dan kuyakin itu darimu. badanku lemas aku terduduk di bangku samping jalanan tak kuhiraukan bajuku yang sudah basah kuyup karena yang kurasakan pipiku basah bukan ! bukan basah karena hujan tetapi basah terkena air mata, aku menunduk sesal dan mencoba menahan air mata yang ingin terus mengalir, sakit hati ? entah lah aku tak tau bagaimana dengan ungkapan sakit hati, bagaimana hati tempat mengekskresi empedu bisa sakit karena seseorang memilih untuk meniggalkan ku.
AKU SAKIT OTAK ! BUKAN SAKIT HATI !! otak lah yang memaksaku untuk memikirkannya otak yang memaksaku untuk menangis.... entahlah
BERSAMBUNG...
"tidak semua yang aku tulis adalah aku, tidak semua yang kamu baca adalah kamu"-dwitasari
aku sudah menunggu 1 jam dan tak kulihat tanda-tanda kedatangamu, beberapa kali telpon pun tak kau respon seakan-akan saraf simpatetik ku bekerja sangat keras hingga membuat darah benar-benar di ujung kepala. ketika aku berdiri dan memilih untuk pergi tiba-tiba kamu datang dihadapanku lagi-lagi tanpa kata "maaf". kubiarkan kita saling diam selama beberapa menit dan tak ada salah satu dari kita yang berbicara
"kamu kok aneh akhir-akhir ini" tanyaku singkat
"aku ? kamu itu yang sekarang kerjaannya marah melulu, bikin bosen !"
"kamu bosen ? terus ? mau putus ?" jawabku kesal dengan tatapan sadis layaknya begal yang dapet mangsa
"tauk ah, capek"
aku berdiri meninggalkannya dan berjalan pulang, kurang lebih seratus meter aku berhenti dan menengok kebelakang tak kulihat tanda-tanda darinya untuk mengikuti padahal biasanya kalau kita marahan dan aku jalan pergi dia selalu mengejarku tapi berbeda kali. aku pun melanjutkan langkah kakiku seketika hujan turun dan kubiarkan badanku dibasahi bulir-bulir air yang jatuh dari langit.
lagi dan lagi aku melihat kebelakang dan nihil, hape bergetar cepat cepat aku melihatnya, satu pesan dan kuyakin itu darimu. badanku lemas aku terduduk di bangku samping jalanan tak kuhiraukan bajuku yang sudah basah kuyup karena yang kurasakan pipiku basah bukan ! bukan basah karena hujan tetapi basah terkena air mata, aku menunduk sesal dan mencoba menahan air mata yang ingin terus mengalir, sakit hati ? entah lah aku tak tau bagaimana dengan ungkapan sakit hati, bagaimana hati tempat mengekskresi empedu bisa sakit karena seseorang memilih untuk meniggalkan ku.
AKU SAKIT OTAK ! BUKAN SAKIT HATI !! otak lah yang memaksaku untuk memikirkannya otak yang memaksaku untuk menangis.... entahlah
BERSAMBUNG...
"tidak semua yang aku tulis adalah aku, tidak semua yang kamu baca adalah kamu"-dwitasari
Komentar
Posting Komentar